4 Hacker Ini Menolak Bekerja Untuk Pemerintah, Baca Ceritanya

Perkiraan artikel ini membutuhkan Menit dengan membaca Kata.

Kemampuan meretas sistem yang dimiliki oleh hacker sering kali dapat merugikan. Walaupun demikian, ada kalanya, kemampuan tersebut juga diperlukan untuk memperoleh informasi-informasi penting. Pemerintah pun sangat mungkin memerlukan jasa seorang hacker untuk menangani berbagai kasus.

Sayangnya, tidak semua hacker mau bekerja sama dengan pemerintah. Banyak di antara mereka yang justru meretas, salah satunya, untuk mengacaukan berbagai sistem yang dibuat oleh pemerintah. Untuk urusan meretas sistem, mereka pun menolak bekerja untuk pemerintah.

Hacker jenis ini disebut sebagai cracker atau black hat hacker. Nama-nama mereka biasanya tidak diketahui, namun mereka dapat ditemukan di berbagai komunitas dan grup black hat. Pada umumnya, komunitas ini memiliki agenda untuk meretas berbagai situs pemerintahan. Berikut ini adalah beberapa grup dan komunitas hacker yang menolak bekerja dengan pemerintah. 

1. Anonymous

Inilah grup hacker yang banyak menyusup dan mengacak-acak sistem dan data pemerintahan. Grup ini menjadi terkenal karena publikasi-publikasinya ketika berhasil untuk menyusupi sistem yang ditargetkannya.

Situs pemerintahan dan data Amerika Serikat, Israel, Tunisia, dan Uganda pun menjadi sasaran mereka akhir-akhir ini. Demikian pula dengan situs-situs pornografi anak, gereja baptis, dan perusahaan-perusahaan besar seperti PayPal, MasterCard, Visa, dan Sony. Kebanyakan, mereka melakukan aksi meretas hanya untuk bersenang-senang.

2. RedHack

RedHack merupakan komunitas hacker sosialis yang banyak meretas situs-situs pemerintahan Turki. Dalam salah satu operasi, RedHack berkolaborasi dengan Anonymous, yaitu ketika membocorkan nomor-nomor telepon anggota kepolisian militer Turki dan juga pasangannya.

3. Lulz Sec

Grup hacker Lulz Security, disingkat LulzSec, merupakan bagian kecil dari Anonymous. Pertama kali, grup ini membobol sistem Fox.com dan meretas beberapa password, profil LinkedIn, dan juga 73.000 nama kontestan The X Factor.

Tidak lama kemudian, perhatian internasional pada LulzSec meningkat fantastis lantaran aksinya meretas situs American Public Brodcasting Services (PBS). Mereka mencuri data pengguna dan membuat cerita palsu di situs ini. Tidak berhenti sampai di sini, situs resmi senat Amerika Serikat pun tidak lepas dari sentuhan mereka.

4.AntiSec

Beberapa hacker anggota Anonymous dan LulzSec bergabung dan membentuk AntiSec dan melakukan serangkaian serangan siber yang dikenal sebagai Operasi AntiSec. Mereka menyusupi berbagai data, rekam jejak, dan berbagai situs pemerintahan.

Di antara data yang mereka ekspos yaitu nama, alamat, nomor telepon, password internet, dan nomor keamanan sosial dari polisi di Arizona, Missouri, dan Alabama dari hasil peretasan pada situs pemerintahan Brazil. AntiSec juga diketahui telah mencuri menggunakan informasi kartu kredit polisi tersebut, dan memberikan hasilnya sebagai donasi untuk berbagai hal.

 

Demikianlah, beberapa hacker memang tidak mau bekerja sama dengan pemerintah. Banyak motivasi yang melatarbelakangi tindakan mereka. Dahulu, kebanyakan motivasi mereka adalah untuk mengejar ketenaran. Adapun sekarang, banyak hacker yang telah termotivasi dengan uang.

 

Sebagaimana keahlian lain yang ada di dunia, kemampuan meretas dapat digunakan untuk perbuatan yang baik ataupun jahat. Seorang hacker dapat memutuskan untuk bekerja sama dengan pemerintah maupun menolaknya.

 

Bagaimana pun, jika Anda seorang hacker, berusahalah agar tidak menyalahgunakan kemampuan tersebut untuk hal-hal yang merugikan orang lain. Adapun, jika kemampuan tersebut dapat digunakan untuk tujuan yang mulia, kenapa harus menolaknya? Sementara itu, sebagai seorang pengguna internet dan berbagai layanan jasa keuangan, Anda pun harus senantiasa menyadari bahwa tidak ada sistem buatan manusia yang benar-benar. Oleh karena itu, melakukan update teknologi sesuai tren merupakan salah satu langkah pengamanan yang penting.