Ini Dia Perbedaan Shared Hosting, Cloud Server, dan VPS

Meski secara sistem kamu sudah tahu perbedaan vps dan cloud server, tapi mungkin masih kamu bingung kapan harus milih cloud server, dan kapan memilih vps.

2018-03-15 10.24.3215735.0 / 1

Perkiraan artikel ini membutuhkan Menit dengan membaca 1062 Kata.

Halo sahabat pubindo, pada artikel kali ini kita akan membahas topik seputar hosting. Secara umum hosting merupakan tempat penyimpanan untuk menampung data dari website kamu, baik berupa gambar, teks, ataupun lainnya, sehingga website kamu bisa diakses secara online. Permasalahan hosting merupakan masalah universal, artinya hampir setiap web developer sering bermasalah dengan hosting. Meskipun masalah untuk setiap level dari kalian berbeda-beda.

Contohnya bagi kamu seorang pemula di dunia web development. Permasalahan utama bagi kamu adalah, kamu tidak terlalu paham dengan istilah hosting. Bahkan ketika seseorang menyuruh kamu mengupload project web kamu ke hosting, mungkin sebagian dari kamu akan bertanya-tanya, apa itu hosting? Bagaimana cara kerjanya? Atau bagaimana saya bisa mendapatkan sebuah hosting?

Bukan hanya untuk level pemula, bagi seseorang yang sudah berpengalaman pun kadang masih dipusingkan dengan pemilihan hosting. Meski secara sistem kamu sudah tahu perbedaan vps dan cloud server, tapi mungkin masih kamu bingung kapan harus milih cloud server, dan kapan memilih vps. Tapi jangan kuatir, pada artikel ini kami akan mengupas secara tuntas perbedaan antara shared hosting, cloud server, dan VPS. Sehingga setelah membaca artikel ini kamu bakal dengan mudah menentukan hosting yang tepat untuk website kamu.

1. Shared Hosting

Pada layanan shared hosting, website anda akan berada atau di-hosting-kan pada satu server yang sama dengan pengguna lainnya. Analoginya, shared hosting sama seperti kos-kosan. Kamu akan berbagi toilet ataupun dapur dengan penghuni lainnya. Namun kamu tidak memiliki hak untuk merubah desain kos-kosan. Begitu pula dengan shared hosting, kamu akan berbagi sumber daya seperti RAM, CPU, dan harddisk dengan pengguna lainnya. Tetapi kamu hanya bisa memakai sumber daya ada, dan tidak memiliki akses penuh terhadap server.

Kelebihan :

  • Tidak perlu repot memikirkan maintenance/pemeliharaan server karena itu merupakan tanggung jawab provider.
  • Biaya murah.

Kekurangan :

  • Karena shared hosting sifatnya berbagi sumber daya dengan yang lain, maka ketika ada pengguna lain yang memakai terlalu banyak resource, itu akan berpengaruh terhadap website kamu. Bahkan kemungkinan terburuknya website kamu bisa down.
  • Selain itu jika ada salah satu akun melakukan spam dan IP server kena block dibeberapa layanan email, maka semua akun akan terkena imbasnya.

Berdasarkan penjelasan diatas, siapa yang cocok memakai shared hosting?

  • Disarankan untuk website yang tidak terlalu banyak memakai sumber daya, baik dari sisi pengunjung ataupun dari sisi data/disk space yang kamu pakai di hosting. 
  • Bagi kamu yang tidak ingin pusing memikirkan pemeliharaan server.

Shared hosting kurang cocok untuk :

  • Website yang memiliki traffik tinggi. Jika website kamu memakai terlalu banyak resource dan memanggu kestabilan dari server tersebut, pihak provider biasanya akan memperingati kamu. Bahkan kemungkinan terburuknya adalah akun kamu akan di suspend.
  • Shared hosting tidak disarankan bagi kamu yang ingin memiliki privasi sendiri terhadap server web. Karena pada shared hosting kamu tidak diberikan akses penuh untuk mengelolanya.

 

2. Cloud Server

Belakangan mulai banyak provider yang menawarkan paket cloud server kepada penggunanya. Cloud server memang bisa dibilang merupakan teknologi baru, teknologi cloud ini baru hadir dalam beberapa tahun belakangan di Indonesia. Perbedaan mendasar antara shared hosting dan cloud server adalah, shared hosting terpusat di satu server, sedangkan cloud server memanfaatkan beberapa server yang saling terhubung dalam pengoperasiannya. Semua server yang terhubung seolah-olah membentuk satu server, sehingga apabila ada satu server yang bermasalah, server lain otomatis akan menjadi jalur alternatif, dengan demikian website tetap stabil dan tidak down.

 

Dengan adanya beberapa server yang saling terhubung, website kamu tidak akan bermasalah jika ada website lain yang memakai banyak resource. Karena saat ada pengguna lain yang mamakai banyak resource, website kamu akan mencara alternatif ke server lainnya.
 

Kelebihan :

  • Website yang memakai cloud server akan tetap stabil meskipun akun lainnya menggunakan banyak resource.
  • Sama seperti shared hosting, maintenance server juga dilakukan oleh pihak provider sehingga kamu bisa fokus untuk mengelola website saja.
  • Meski bukan yang paling murah, namun cloud server masih tetap lebih murah ketimbang VPS.

Kekurangan :

  • Cloud server juga tidak memiliki akses penuh untuk mengelola server. Sehingga kita tidak memiliki kebebasan untuk mengatur server sesuai dengan kebutuhan kita.

Siapa yang cocok memakai cloud server?

  • Cloud server cocok untuk website yang memiliki traffik tinggi namun tidak mau repot dengan urusan pemeliharaan server.

Cloud server tidak cocok untuk :

  • Orang yang ingin memiliki akses penuh terhadap server. Sama seperti halnya shared hosting, cloud server juga tidak memberikan akses penuh terhadap server.

3. VPS

VPS (Virtual Private Server) merupakan sebuah layanan berupa server virtual. Perbedaan vps dan shared hosting adalah, pada vps anda bisa menentukan sendiri tools serta sistem operasi yang ingin anda gunakan. Menggunakan vps sama seperti memiliki sebuah apartemen. Meskipun kita berada pada satu gedung yang sama, namun kita memiliki kebebasan untuk menata interior apartemen yang kita miliki. Kita bebas menggunakan apapun dalam apartemen tersebut. Begitupun dengan vps, kita memiliki kontrol penuh terhadap server. Sehingga kita dapat menyesuaikan server dengan kebutuhan kita.

 

Namun berbeda dengan shared hosting ataupun cloud server yang mana langsung dapat digunakan setelah dibeli, pada vps yang kita dapatkan hanyalah sebuah ‘server kosong’ yang tidak memiliki konfigurasi apapun didalamnya.

Sebelum digunakan sebagai web hosting, anda harus melakukan konfigurasi terlebih dahulu sehingga bisa digunakan untuk menampung data-data dari website anda.

Kelebihan :

  • Memiliki akses penuh terhadap server yang mana tidak dimiliki oleh shared hosting ataupun cloud server.
  • Selain digunakan sebagai web hosting, vps juga dapat digunakan sebagai SSH, mail server, OpenVPN, dan masih banyak lainnya.

Kekurangan :

  • Maintanance tidak ditanggung oleh provider, artinya kita bertanggung jawab penuh terhadap server yang kita kelola. Jika ada serangan dari hacker, pihak provider tidak memiliki tanggung jawab apapun.
  • Tidak bisa langsung digunakan.
  • Harga mahal.

Siapa yang cocok memakai vps?

  • Website yang memiliki traffik tinggi. Sebagai gambaran website dengan pageview >20.000 per hari lebih disarankan untuk memakai vps.

Vps tidak disarankan untuk :

  • Orang yang masih awam dengan konfigurasi vps, kecuali sekedar untuk bahan pembelajaraan. Karena jika digunakan untuk kebutuhan bisnis sedangkan anda masih awam, itu sangat beresiko terhadap bisnis tersebut.
  • Orang yang tidak ingin atau tidak mengerti dengan maintenance server. Berbeda dengan shared hosting atau cloud server yang di-maintenance oleh provider, pada vps anda harus memelihara server anda sendiri. Jika sewaktu-waktu ada serangan hacker terhadap website anda, itu merupakan tanggung jawab anda sendiri. Meski demikian, saat ini ada beberapa provider yang menawarkan jasa untuk memelihara vps anda. Sehingga anda tidak perlu memikirkan proses maintenance. Namun anda harus mengeluarkan biaya lebih untuk itu.

Demikianlah perbedaan shared hosting, cloud server, dan vps. Setiap jenis hosting memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada yang benar-benar terbaik, jadi sesuaikan jenis hosting dengan kebutuhan anda. Sehingga anda dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada.

cloud server, server, web service, Cloud, hosting

Punya Masalah

Silahkan tuangkan masalah ada disini

Buat Diskusi Forum Komentar dibawah
Back to Top